Siang itu kami baru pulang dari rumah si Jon di jalan Duku Raya Perumahan Bumi Asri, Kutabumi, Tangerang. Sampai di jalan tol terasa pengen makan dulu. Kebetulan di sebelah kiri terlihat restoran berbentuk kapal putih, jadi teringat dahulu pernah makan di situ waktu pulang dari pabrik bis Hyundai di Balaraja Tangerang. Ya udah, langsung aja belok ke kiri keluar gerbang Tangerang, seterusnya pake GPS. Jalan masuk ke Istana Nelayan agak sedikit muter dan bisa membingungkan bagi yang pertama kali ke sini, tapi ada tulisan petunjuk jalannya kok. Jadi jangan ragu.
Namanya "Istana Nelayan" tapi bukan istananya nelayan, melainkan Istana Nelayan Resto & Cafe, rumah makan berbentuk kapal di tepi sungai Cisadane yang menyajikan 120 jenis kuliner seafood, Indonesian food, Chinese food dan Western food yang terjamin kelezatan, kesegaran dan kehalalannya. Bangunan restoran memang didesain mirip kapal nelayan. Tempat makan bisa di dalam resto kapal atau di saung-saung luar dengan nuansa Bali. Di sana sini banyak pohon cokelat berbuah lebat dan matang. Bikin seneng ngeliatnya.
Namanya "Istana Nelayan" tapi bukan istananya nelayan, melainkan Istana Nelayan Resto & Cafe, rumah makan berbentuk kapal di tepi sungai Cisadane yang menyajikan 120 jenis kuliner seafood, Indonesian food, Chinese food dan Western food yang terjamin kelezatan, kesegaran dan kehalalannya. Bangunan restoran memang didesain mirip kapal nelayan. Tempat makan bisa di dalam resto kapal atau di saung-saung luar dengan nuansa Bali. Di sana sini banyak pohon cokelat berbuah lebat dan matang. Bikin seneng ngeliatnya.
Di dalam pake meja bundar dan bisa karaoke. Jadi cocok untuk rombongan atau keluarga, abis makan bisa main karaokean. Makan di dalam kapal, minimum order mesti Rp.1.000.000. Kalo kurang dari sejuta tetap boleh makan di dalam kapal, tapi mesti bayar pengganti Rp.100.000, maksudnya mesti nambah bayar Rp.100.000. Tapi kalo makan di saung luar bayarnya sesuai pesanan, gak pake minimum order.


Kami pilih saung di tepi sungai Cisadane. Banyak pohon cokelat berbuah lebat hingga dekat tanah. Jangan dipetik! Karena di bawah pohon ada papan peringatan bertulisan "Dilarang petik buah cokelat denda Rp.100.000". Selain itu, ada kebun mini yang ditanami slada, terong, cabe, kemangi.


Kami pilih saung di tepi sungai Cisadane. Banyak pohon cokelat berbuah lebat hingga dekat tanah. Jangan dipetik! Karena di bawah pohon ada papan peringatan bertulisan "Dilarang petik buah cokelat denda Rp.100.000". Selain itu, ada kebun mini yang ditanami slada, terong, cabe, kemangi.


Di ujung ada minizoo, kura-kura, bebek, angsa, ayam, sapi, kambing, kuda. Semuanya lucu-lucu.

Menikmati kelezatan kuwe bakar sambil memandangi air sungai Cisadane, di sela-sela pepohonan cokelat yang berbuah lebat. Demikianlah Istana Nelayan menyuguhkan pengalaman bersantap dalam nuansa alam yang benar-benar alami. Pastinya sih nikmat banget.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar