Kobra ini maksudnya adalah bunga kobra atau Hebras atau Gerbera, bukan ular kobra atau anturium kobra.
Sudah pernah mencari bunga kobra hingga Kampung Bunga Cihideung, tapi tidak ada yang menjual. Katanya belum ada pasokan. Kali ini kami coba mencari ke Taman Bunga Nusantara di Cipanas. Di sini juga tidak ada. Kami juga sudah menelusuri di sepanjang jalan menuju Taman Bunga Nusantara, juga tidak menemukan bunga kobra.
Bursa Bunga & Tanaman di Taman Bunga Nusantara sedang tidak menjual bunga kobra, tapi tetap menyajikan tanaman bunga yang berbunga cantik, seperti cocor bebek dan aster yang berwarna-warni. Juga ada bunga gantung yang bermekaran.
Lembah Sukanagalih
Pencarian dialihkan ke bunga yang lain. Di Lembah Sukanagalih Cipanas, tepat di depan penginapan Graha Teduh, sederetan dengan restoran Youme, kami menemukan penjual bunga yang cukup representatif.
Bursa Bunga & Tanaman di Taman Bunga Nusantara sedang tidak menjual bunga kobra, tapi tetap menyajikan tanaman bunga yang berbunga cantik, seperti cocor bebek dan aster yang berwarna-warni. Juga ada bunga gantung yang bermekaran.
![]() |
| Bunga Cocor bebek |
![]() |
| Bunga Aster |
Lembah Sukanagalih
Pencarian dialihkan ke bunga yang lain. Di Lembah Sukanagalih Cipanas, tepat di depan penginapan Graha Teduh, sederetan dengan restoran Youme, kami menemukan penjual bunga yang cukup representatif.
![]() |
| Tampak penginapan Graha Teduh |
Kembang kertas atau Sonia dijual Rp.2.000/polybag.
Bunga Gajania dijual Rp.2.000/polybag, bunganya mirip kobra.
Ada juga bunga Yasmin yang bunganya kayak Tapak Dara.
Yang agak mahal adalah bunga Bougenville Rp.40.000/pot. Oleh sebagian orang, bunga Bougenville ini disebutnya bunga kertas, mungkin karena tekstur bunganya yang menyerupai kertas. Pada musim kemarau panjang ini, bunga kertas pada rajin berbunga. Bunga-bunganya yang berwarna cerah makin ngejreng kalo tertimpa cahaya matahari.
![]() |
| Kembang kertas atau Sonia |
![]() |
| Bunga Gajania |
Si bapak tukang bunganya pinter menyusun bunga. Hampir semua bunganya sedang bermekaran. Pot-pot polybag ditata berkelompok sesuai jenis bunganya, sehingga membentuk lansekap yang indah dan menarik. Kayaknya buat foto-foto juga bagus. Tapi sebelum foto, enaknya beli dulu beberapa bunga. Harganya cukup murah, kok.
Di depan pom bensin ada yang menjual Magic Fruit, mahal Rp.150.000/polybag. Katanya buahnya bisa untuk penawar rasa asam. Jadi sebelum makan buah yang masam makanlah Magic Fruit ini dahulu, maka tidak akan berasa asam. Tapi belum nyoba, karena belum beli Magic Fruit..... mahal sih.
Beli sayur
Seperti biasanya, jalan pulang dari Taman Bunga Nusantara mampir dulu di warung sayur yang banyak berderet-deret di tepi jalan. Istriku belanja sayuran sawi putih dan terong ungu kesukaan keluarga.
Mobil penuh bunga
Seperti biasanya, selesai belanja semua bunga dan sayuran dimasukkan ke dalam bagasi mobil. Jok paling belakang dilipat, supaya lebih banyak muatnya. Akhirnya penuh juga.
Masjid Agung Harakatul Jannah
Saatnya sholat Ashar, kami mampir dulu ke Masjid Agung Harakatul Jannah di Gadog. Subhanallah. Masjid yang besar dan bagus banget. Megah! Memang katanya arsitektur masjid ini menggunakan perpaduan dari arsitektur Asia, Eropa dan Afrika. Atap gerbang masuk utamanya bergaya Minangkabau. Di ujung atas tangga juga ditempatkan jam penunjuk waktu dari beberapa kota besar dunia, seperti Makkah, London, Moscow, Sydney dan New York.
Selesai sholat, istirahat dulu sambil melihat-lihat kemegahan masjid. Tak lupa kami sempatkan berfoto di depan bangunan Majelis Syeikh Ahmad Khatib Al-Minang Kabawi yang bergaya Minangkabau di bagian belakang masjid. Enak juga rasanya berlama-lama di masjid ini. Tampaknya banyak pengendara dari arah Puncak yang mampir sholat di sini sebelum masuk jalan tol.

Masjid Agung Harakatul Jannah
Saatnya sholat Ashar, kami mampir dulu ke Masjid Agung Harakatul Jannah di Gadog. Subhanallah. Masjid yang besar dan bagus banget. Megah! Memang katanya arsitektur masjid ini menggunakan perpaduan dari arsitektur Asia, Eropa dan Afrika. Atap gerbang masuk utamanya bergaya Minangkabau. Di ujung atas tangga juga ditempatkan jam penunjuk waktu dari beberapa kota besar dunia, seperti Makkah, London, Moscow, Sydney dan New York.
Selesai sholat, istirahat dulu sambil melihat-lihat kemegahan masjid. Tak lupa kami sempatkan berfoto di depan bangunan Majelis Syeikh Ahmad Khatib Al-Minang Kabawi yang bergaya Minangkabau di bagian belakang masjid. Enak juga rasanya berlama-lama di masjid ini. Tampaknya banyak pengendara dari arah Puncak yang mampir sholat di sini sebelum masuk jalan tol.











Tidak ada komentar:
Posting Komentar