
Memang sepintas Rawon Dengkoel itu mirip rawon biasa. Tapi kalo diamati lebih seksama, ternyata Rawon Dengkoel itu tidak sekedar nama, tapi memang benar-benar pake lutut atau dengkul sapi sebagai bahan utamanya. Potongan dagingnya juga ada, empuk. Sepiring nasi putih dengan telor asin dan toge muda adalah kolaborasi yang pas banget untuk menikmati rasa khas Rawon Dengkoel dan bisa ditambahkan sambal biar makin mantul, mantap betul. Wangi dan rasanya memang khas dan beda. Sayang kalo belum nyobain.
Rawon Dengkoel ini dihidangkan dalam wadah dengan tungku kecil di bawahnya untuk menjaga agar rawon selalu tetap dalam kondisi panas.

Rawon Dengkoel boleh dipilih, porsi besar atau kecil, karena harganya berbeda sesuai porsinya. Selain itu ada juga rawon iga, rawon daging dan rawon paket. Semantul, semuanya mantap betul.

Rumah makan Rawone Rawon Dengkoel ini ada di jalan Juanda, Depok. Waktu itu kami mampir makan siang di sini sebelum ke bude Ides di Kukusan, Depok.















































